Sabtu, 02 Juli 2011

REVIEW FALLINGWATER by Frank Lloyd Wright

Berikut ini saya akan mencoba mereview sebuah karya yang fenomenal dari Frank Lloyd Wright yaitu Fallingwater, bangunan ini sangatlah terkenal, bahkan di kalangan arsitek dari seluruh dunia. Falling water adalah rumah yang didesain pada tahun 1935 di barat daya pedesaan Pennsylvania , 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh. Konsep yang diterapkan adalah konsep dekat dengan alam. Bahan bangunan (finishing) diambil dari quarry di sekitar lokasi bangunan. Pemilihan struktur yang didominasi sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa Falling Water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail.
Sebagai tokoh yang berperan dalam pengembangan arsitektur modern, Frank Lloyd Wright berusaha menunjukkan sisi - sisi dari ciri khas arsitektur modern yaitu dengan bentuk bangunan yang cenderung kubisme dan finishing bahan yang polos dan cenderung kasar serta "apa adanya".
Secara desain dapat dilihat bahwa bangunan Fallingwater didesain dapat bersatu dengan lingkungannya yang adalah area alam babas. Dengan tujuan mengekspos air terjun yang berada dibagian bawah bangunan tersebut maka orientasi bangunan didesain bagian belakang bangunan tersebut berada tepat diatas bangunan tersebut sehingga peghuni rumah dapat menikmati keindahan air tejun tersebut tanpa terganggu oleh aktifitas keluar atau masuk bangunan.
Bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark di 1966. Pada tahun 1991, American Institute of Architects menunjukkan bahwa Falling Water adalah “The Best all-time work American architecture”. Sementara itu National Geographic Traveler menetapkannya sebagai “Place of a Lifetime”.
Salut buat Frank Lloyd Wright dan Fallingwatersnya......!


PERANCANGAN ARSITEKTUR I : Pos Jaga








Berikut ini adalah rancangan denah pada pos jaga mata kuliah Perancangan Arsitektur I. Dengan luas tapak 9 x 12 m, dan kebutuhan ruang antara lain : ruang jaga : 6 x 6 m, ruang istirahat : 3 x 4 m, ruang ganti : 2 x 3 m, dan K.M/W.C : 2 x 2m. Pada posisi tapak berada pada persimpangan jalan, maka terdapat 3 akses menuju dan keluar dari area tapak, 1 akses untuk pedestrian, dan 2 akses untuk sepeda motor masuk dan keluar. Dalam rancangan denah tersebut terdapat banyak bukaan dari jendela atau dengan tanpa adanya pintu pada ruang jaga yang bertujuan agar view dari dan menuju ruang pos jaga dapat dengan jelas terlihat. Dan tidak terdapatnya pintu bertujuan untuk menfasilitasi satpam atau pengunjung pos sehingga memiliki mobilitas yang maksimal dalam kegiatan yang berhubungan dengan keamanan. Penataan ruang yang sederhana bertujuan untuk memudahkan aktifitas dalam pos jaga tersebut(dalam hal ini satpam).


Dan disamping ini adalah gambar tampak depan dari rancangan pos jaga perumahan. Dengan tujuan agar dapat sesuai dengan lingkungan perumahannya, maka pos jaga ini didesain dengan unsur - unsur arsitektur yang sama dengan yang terdapat pada rumah - rumah di area perumahan tersebut. Dan skala pos jaga tersebut menggunakan skala monumental yang mana memiliki ketinggian bangunan yang begitu tinggi dengan tujuan menciptakan kesan tegas dan melindungi.